Saat mulai terlihat berbagai
macam warna dalam kehidupan, satu pertanyaan mendasar terpikirkan; mungkinkah
warna-warna tersebut menyatu menjadi sebuah keindahan? ataukah akan menjadi
sesuatu yang tidak diharapkan? Istilah “hasil terkadang tak sesuai dengan apa
yang diharapkan” sebenarnya tidak pas saat kita hanya memikirkan hal ini…
karena hidup bukanlah hanya berpikir melainkan juga “doing something”…
mengutip sebuah istilah “sedikit tapi konsisten” memberikan rasa optimis di
dalam diri, bahwa urusan sebesar apapun bisa kita selesaikan asalkan kita mau untuk
menyelesaikannya dan bersabar dalam melewati proses panjangnya. Pesimis hanya
akan membawa kita ke arah keputus-asaan, dan putus asa merupakan sifat yang
harus dihindari oleh orang yang beragama karena putus asa merupakan sifat dari
makhluk yang nyata-nyata adalah musuh kita. Cita-cita bukanlah patokan
melainkan hanya penyemangat sebagai tujuan yang ingin dicapai, karena tidak
menutup kemungkinan cita-cita hanya akan menjadi kenangan di masa lampau sebab
tidak sedikit orang sukses bukan pada bidang yang dia cita-citakan di masa
lampau. Sekarang ini banyak yang mengagungkan mimpi sebagai kunci dari sebuah
kesuksesan, mungkin lebih tepatnya dengan menargetkan tujuan yang ingin dicapai
akan memberikan motivasi tersendiri untuk seseorang dalam melewati proses yang
panjang itu. Istilah "mimpi" hanya akan membuat kita terpana dengan
keindahan padahal tidak selamanya hidup ini akan indah, banyak sekali masalah
kehidupan yang kita artikan sebagai “kesenjangan antara das Sein (Kenyataan)
dan das Sollen (Harapan)”, hasil yang ditargetkan dengan proses yang baik
ternyata belum tentu tercapai, bagamana menyikapi hal ini? Ternyata semua itu
tidak lain adalah warna-warni kehidupan, dengan beragam warna itu, mari kita
coba merangkainya menjadi satu keindahan dengan jiwa optimis, ikhlas dan syukur
dalam mengarungi proses panjang itu, untuk mencapai satu tujuan yang utama
yaitu menjadi manusia sukses yang bisa membawa kesuksesan bagi sesama mari
kita“bersikap kooperatif, bekerja keras, dan sukses!” sekali lagi, bukan hasil yang
kita tuju, melainkan proses yang kita sebut sebagai jalan menuju
kebahagian/keindahan yang disertai do’a sebagai landasan utamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar