Menciptakan jati diri yang seimbang, sambil menatap masa depan

Seringkali kita terlalu serius dalam suatu kegiatan, atau bahkan kita sering terlalu menyepelekan sebuah hal. Memiliki jiwa serius memang harus dimiliki oleh setiap insan. mengapa? karena keseriusan bukti sebuah perjuangan. sebagai civitas akademika, kita pasti dilibatkan dalam hal belajar.Baik belajar di dalam kelas melalui perkuliahan atau sekolah, maupun belajar dari pengalaman orang-orang berilmu ketika kita mengikuti kegiatan stadium general, seminar maupun training-training yang ada diluar perkuliahan. Namun terkadang orang yang sangat sibuk seperti itu melupakan yang namanya kepentingan keseimbangan dalam dirinya.
keseimbangan perlu sangat diperhatikan.
jika kita cenderung melakukan kegiatan yang lebih kepada pikiran, maka kita tidak dapat menahan suatu beban pikiran yang banyak yang dapat membuat urat kita tegang. Dan saat tersentuh oleh benda tumpul maka akan terjadi sakit yang tak terdeteksi oleh dokter, yakni penyakit mental. ini pernah terjadi pada seorang siswi yang sangat cerdas namun tak bisa menyeimbangkan dirinya antara belajar dan bermain dan ini hanya dapat diobati oleh ilmu tenaga dalam.
lebih parahnya lagi orang yang cenderung memaksimalkan kesenangan , hura-hura justru sangat parah. orang seperti ini tidak memiliki rasa sadar akan pentingnya mencari ilmu, orang ini hanya ingin bersenang-senang dan ini akan berakibat patal. yaitu menjadi pribadi yang negatif, bahkan bisa salah bergaul dan dekat dengan narkoba, disinilah perlunya kita berlaku seimbang pada diri kita agar hidup kita lebih terarah dimasa depan.
bagaimana yang seimbang itu?
Apakah harus 50% : 50% antara bermain dan belajar?
Ternyata itupun bukan seimbang, seimbang disini ialah seimbang yang dapat membawa kita kepada jati diri yang baik tanpa melupakan hak dari kesenangan. perlu adanya jadwal di dalam kehidupan pribadi kita. mungkin setiap orang berbeda-beda tergantung kemampuannya dalam melakukan kegiatan, atau dalam kata lain kemampuan belajar seseorang itu berbeda. jadi bagi mereka yang sudah biasa banyak membaca maka perbanyaklah membaca namun ada waktu untuk refresing seperti bermain bersama kawan atau berolahraga... bagi yang belum biasa membaca tentu ada proses. dari waktu ke waktu kita biasakan membaca dan kurangi porsi bermain kita, andai kita ingin menjadi pribadi yang memiliki jati diri yang seimbang sambil menatap masa depan. silahkan di praktekan mudah-mudahan dapat membantu.
Keseimbangan pun kita lihat dari segi objek yang kita pelajari, ketika kita berada dijurusan ilmu-ilmu umum perkuatlah kemampuan ilmu tersebut untuk bekal kita dimasa yang akan datang, namun kita pun seimbangkan dengan objek keagamaan sesuai dengan keyakinan kita masing-masing agar ilmu kita menjadi ilmu yang bermanfaat, begitupun sebaliknya bagi yang ada di jurusan agama, perlu juga mengetahui ilmu umum agar tidak gagap ketika bergelut dengan orang umum. namun kita perlu memiliki prioritas juga yakni objek ilmu yang sekarang kita geluti.
ditulis pada semester 5

Tidak ada komentar: